Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Namun kata President Director LIMRA dan LOMA Indonesia, Angela de Leon, baru tiga persen penduduknya yang mengasuransikan diri.
"Ini sangat tertinggal dibandingkan dengan Cina atau India, yang kesadaran berasuransi warganya cukup tinggi," tutur Angela. Hal itu dikemukakan Angela di Nusa Dua Bali, Ahad (26/9), sehubungan kegiatan Konferensi ke-18 LIMRA dan LOMA.
"Ini sangat tertinggal dibandingkan dengan Cina atau India, yang kesadaran berasuransi warganya cukup tinggi," tutur Angela. Hal itu dikemukakan Angela di Nusa Dua Bali, Ahad (26/9), sehubungan kegiatan Konferensi ke-18 LIMRA dan LOMA.
Konferensi yang kedua kalinya dilangsungkan di Bali ini, diikuti 170 peserta dari 15 negara se Asia Pasifik. LIMRA dan LOMA adalah asoiasi asuransi jiwa dan lembaga keuangan, yang masing-masing bergerak di bidang pendidikan dan pemasaran.
Merujuk data yang dipaparkan Angela, bahwa dari 80 juta orang yang potensial menjadi pemegang polis, tercatat sekitar 10 juta jiwa yang memiliki polis asuransi. Itu pun jelas Angela, ada satu orang yang punya sampai tiga polis asuransi. "Artinya jumlah pemegang polis sejatinya kurang dari tiga persen," tambah Angela.
Direktur Lembaga Riset di bidang Asuransi LIMRA dan LOMA, Gary R Alusis, dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar asuransi jiwa yang sangat potensial. Namun saat ini posisinya secara kuantitas masih jauh dibanding Cina dan India. Ketertinggalan itu katanya, bukan hal yang buruk, karena perusahaan asuransi di Indonesia memiliki fokus pada kualitas pelayanan, sedang di Cina dan India lebih ekspansif mengejar kuantitas.
Di Indonesia jelasnya, memang ada pertumbuhan dan saat ini memang sangat lambat. Namun untuk jangka panjang jelas Gary, kondisinya akan jauh lebih baik, sebaiknya di Cina dan India berpotensi timbulnya keluhan terhadap pelayanan asuransi.
Konferensi Internasional LIMRA dan LOMA dimulai Senin (27/9) dan akan berlangsung dua hari. Adapun peserta dari 15 negara yang ikut dalam konferensi antara lain Jepang, China, India, Thailand, Srilangka, Singapura, Hongkong, Filipina, Vietnam, Korea Selatan, Taiwan, Filipina, Malaysia dan Australia.
Menurut Angela yang juga pengelola TANDIKA Learning Institute for Financial Services ini, konferensi juga akan menyajikan hasil riset terbaru dari berbagai tren dan perkembangan dibidang marketing, distribusi dan manajemen perusahaan asuransi jiwa dan jasa keuangan di berbagai wilayah di Asia Pasifik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar