Kisah Nyata Seorang Dokter.
Seorang Dokter Muda yang mulai naik daun, Dia baru saja membeli sebuah Rumah kemudian mengubahnya menjadi klinik dan keluarganya tinggal dilantai satu. Dokter muda ini memiliki pernikahan yang bahagia dan dikaruniakan seorang putri.
Beberapa hari kemudian seorang Agent Asuransi membuat janji dengannya. Saat duduk dihadapannya si agent mengeluarkan selembar kertas dihadapannya lalu berkata "Dokter, dapatkah menuliskan tanggal kelahiran Anda?" ia menjawab, "Tentu!" lalu iya menuliskannya dikertas. Agent membalikan kertas tersebut sambil berkata "Dokter, dapatkah menuliskan tanggal kematian yang Anda inginkan?" Dokter terdiam dan tampak agak tersinggung dan berkata "Apa yang kau inginkan katakan sebenarnya? SIAPA yang mengetahui kapan seseorang akan meninggal dunia?" dengan nada yang sedikit tinggi..kemudian saya dengan cepat berkata, "maaf Dokter, saya hanyalah bercanda, memang tidak seorangpun yang mengetahui kapan akan meninggal, namun yang pasti jika saat itu tiba tidak seorangpun dapat menghidarinya. Sebenarnya, saya mendengar bahwa Anda baru membeli rumah ini dan saya datang untuk mengucapkan selamat pada Anda. Berapakah harga Anda membeli rumah ini?" Dokter menjawab, "Saya membelinya seharga Rp 1 milyard".
Dokter, jika terjadi sesuatu dengan Anda, jika mendadak Anda meninggal dunia, dapatkah istri Anda memperoleh penghasilan yang sama dengan penghasilan Anda saat ini untuk membayar cicilan rumah ini? ia menjawab pendek, "Tidak".
Dokter saya mempunyai program yang dapat membantu Anda dan keluarga jika terjadi sesuatu pada diri Anda, dan kami akan memastikan agar rumah yang dengan susah payah Anda beli ini tetap menjadi milik keluarga Anda, Apakah Anda ingin mendengarnya? ia menjawab, "silakan teruskan".
Kemudian saya memperlihatkan ilustrasi polis asuransi jiwa "Whole Life" atau seumur hidup dan ia membeli polis senilai Rp 1 milyard. Ia menandatangani formolir pengajuan asuransi jiwa dan membayar premi tahunan. Beberapa bulan kemudian, saya menerima telepon dari Dokter muda tersebut suaranya sangat lemah dan ternyata sang Dokter sedang sekarat di vonis hidupnya kira-kira tinggal 3 bulan saja karena terkena kanker paru-paru. Sang Dokter berkata, "saya menghubungi anda untuk berterima kasih karena telah menunjukkan jalan melindungi keuangan keluarga saya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika anda tidak datang dan menawarkan program asuransi kepada saya".
Setelah kematiannya, saya diberikan sebuah surat wasiat ternyata sang Dokter muda tersebut memasukan nama si Agent tersebut dalam wasiatnya. Isi surat wasiat itu menyampaikan, "Adalah hal yang mudah untuk menasehati orang lain agar menjalani kehidupan dengan bahagia dan jangan mencemaskan tentang penyakitnya, tetapi pada saat itu terjadi pada diri Anda sendiri, ternyata hal itu tidak mungkin dilakukan".
pada akhir suratnya, "saya sungguh sangat berterima kasih kepada anda karena menjual polis asuransi jiwa kepada saya, jika bukan karena polis ini semua aset milik saya akan hilang satu per satu, karena polis ini telah menyelamatkan aset yang paling berharga yaitu keluarga saya, sekali lagi saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada anda karena telah membuat saya membeli polis ini".
Saya sangat terharu dan sang Dokter menjadi Inspirasi bagi diri saya, bahwa saya harus bekerja lebih keras lagi untuk memberikan yang terbaik untuk setiap keluarga sebuah perlindungan yang sudah seharusnya mereka miliki. Tapi apakah yang dapat saya lakukan seorang diri ? waktu saya terbatas, itulah sebabnya saya membutuhkan Anda semua untuk bergabung dengan saya dan bersama-sama kita dapat menyediakan keamanan financial bagi setiap keluarga di negara kita yang tercinta INDONESIA.Seorang Dokter Muda yang mulai naik daun, Dia baru saja membeli sebuah Rumah kemudian mengubahnya menjadi klinik dan keluarganya tinggal dilantai satu. Dokter muda ini memiliki pernikahan yang bahagia dan dikaruniakan seorang putri.
Beberapa hari kemudian seorang Agent Asuransi membuat janji dengannya. Saat duduk dihadapannya si agent mengeluarkan selembar kertas dihadapannya lalu berkata "Dokter, dapatkah menuliskan tanggal kelahiran Anda?" ia menjawab, "Tentu!" lalu iya menuliskannya dikertas. Agent membalikan kertas tersebut sambil berkata "Dokter, dapatkah menuliskan tanggal kematian yang Anda inginkan?" Dokter terdiam dan tampak agak tersinggung dan berkata "Apa yang kau inginkan katakan sebenarnya? SIAPA yang mengetahui kapan seseorang akan meninggal dunia?" dengan nada yang sedikit tinggi..kemudian saya dengan cepat berkata, "maaf Dokter, saya hanyalah bercanda, memang tidak seorangpun yang mengetahui kapan akan meninggal, namun yang pasti jika saat itu tiba tidak seorangpun dapat menghidarinya. Sebenarnya, saya mendengar bahwa Anda baru membeli rumah ini dan saya datang untuk mengucapkan selamat pada Anda. Berapakah harga Anda membeli rumah ini?" Dokter menjawab, "Saya membelinya seharga Rp 1 milyard".
Dokter, jika terjadi sesuatu dengan Anda, jika mendadak Anda meninggal dunia, dapatkah istri Anda memperoleh penghasilan yang sama dengan penghasilan Anda saat ini untuk membayar cicilan rumah ini? ia menjawab pendek, "Tidak".
Dokter saya mempunyai program yang dapat membantu Anda dan keluarga jika terjadi sesuatu pada diri Anda, dan kami akan memastikan agar rumah yang dengan susah payah Anda beli ini tetap menjadi milik keluarga Anda, Apakah Anda ingin mendengarnya? ia menjawab, "silakan teruskan".
Kemudian saya memperlihatkan ilustrasi polis asuransi jiwa "Whole Life" atau seumur hidup dan ia membeli polis senilai Rp 1 milyard. Ia menandatangani formolir pengajuan asuransi jiwa dan membayar premi tahunan. Beberapa bulan kemudian, saya menerima telepon dari Dokter muda tersebut suaranya sangat lemah dan ternyata sang Dokter sedang sekarat di vonis hidupnya kira-kira tinggal 3 bulan saja karena terkena kanker paru-paru. Sang Dokter berkata, "saya menghubungi anda untuk berterima kasih karena telah menunjukkan jalan melindungi keuangan keluarga saya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika anda tidak datang dan menawarkan program asuransi kepada saya".
Setelah kematiannya, saya diberikan sebuah surat wasiat ternyata sang Dokter muda tersebut memasukan nama si Agent tersebut dalam wasiatnya. Isi surat wasiat itu menyampaikan, "Adalah hal yang mudah untuk menasehati orang lain agar menjalani kehidupan dengan bahagia dan jangan mencemaskan tentang penyakitnya, tetapi pada saat itu terjadi pada diri Anda sendiri, ternyata hal itu tidak mungkin dilakukan".
pada akhir suratnya, "saya sungguh sangat berterima kasih kepada anda karena menjual polis asuransi jiwa kepada saya, jika bukan karena polis ini semua aset milik saya akan hilang satu per satu, karena polis ini telah menyelamatkan aset yang paling berharga yaitu keluarga saya, sekali lagi saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada anda karena telah membuat saya membeli polis ini".
Saya sangat terharu dan sang Dokter menjadi Inspirasi bagi diri saya, bahwa saya harus bekerja lebih keras lagi untuk memberikan yang terbaik untuk setiap keluarga sebuah perlindungan yang sudah seharusnya mereka miliki. Tapi apakah yang dapat saya lakukan seorang diri ? waktu saya terbatas, itulah sebabnya saya membutuhkan Anda semua untuk bergabung dengan saya dan bersama-sama kita dapat menyediakan keamanan financial bagi setiap keluarga di negara kita yang tercinta INDONESIA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar