Selasa
Polis Asuransi adalah pondasi rumah Anda
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
Senin
Tanggapan Baik Buruk tentang Asuransi
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
Mengelola Pendapatan Bulanan
Tanya:
Saya pegawai yang baru masuk kerja dengan pendapatan Rp6.000.000 per bulan. Saya ingin menanyakan bagaimana pembagian persentase untuk pengeluaran, seperti pembelian rumah dan isinya, tabungan keluarga, tabungan emergensi, pengeluaran rutin, dan investasi?
Arif -Jakarta
Jawaban:
Pak Arif yang baik,
Kesadaran untuk melakukan pengelolaan keuangan adalah hal yang sangat positif, terlebih jika dimulai awal sebagaimana Pak Arif lakukan.
Sebagai langkah pertama, kami menyarankan Bapak untuk menyiapkan dana darurat atau dana emergensi dahulu. Dana darurat adalah dana yang diperlukan untuk memenuhi biaya-biaya kehidupan perbulannya hingga kurang lebih 6-12 bulan. Dana ini diperlukan jika terjadi hal yang benar-benar darurat misalnya, sakit berkepanjangan atau bahkan PHK.
Setelah dana darurat terkumpul, selanjutnya kami menyarankan agar Bapak dapat merencanakan untuk membuat rencana keuangan jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. Misalnya untuk jangka pendek, yang perlu Bapak sisihkan dari besaran gaji adalah untuk kebutuhan rutin dan tabungan. Sedangkan untuk rencana keuangan jangka pendek hingga panjang, contohnya antara lain jika Bapak merencanakan untuk liburan ke luar negeri, melanjutkan sekolah S2/S3, persiapan menikah, hingga rencana membeli rumah atau kendaraan pribadi.
Semakin besar persentase menabung dari total gaji akan semakin baik dan cepat dalam pencapaian rencana tersebut. Di sisi lain, jika Bapak ingin berutang, maka sebaiknya tidak lebih dari 30 persen dari total gaji.
Jika Bapak ingin berinvestasi, mohon dapat disesuaikan dengan profil risiko Bapak. Jangan lupa, jika kita ingin berinvestasi dengan return yang tinggi, tentunya risiko ruginya juga akan tinggi. Jika masih pemula, maka kami sarankan untuk berinvestasi di reksa dana dulu atau di unit link yang ada unsur asuransi jiwanya.
Semakin baik pengetahuan kita mengenai investasi, maka akan semakin berani pula kita untuk berinvestasi di tingkat return yang lebih tinggi seperti saham. Untuk pemula biasanya persentase untuk investasi dengan return yang rendah (kas) sekitar 70-80 persen dan return yang menengah (efek berpendapatan tetap) sekitar 20-30 persen dari total dana yang dapat diinvestasikan. Jika hal tersebut masih dirasakan kurang dapat memberikan return yang tinggi, maka Bapak dapat memulai untuk berinvestasi di reksa dana saham sekitar 10-20 persen dari total dana yang dapat kita investasikan tersebut.
Tentunya itu semua sangat bergantung dengan profil risiko dan tujuan keuangan Bapak di masa yang akan datang.
Semoga bermanfaat dan selamat berinvestasi.
Akhiz Nasution
Bancassurance Head
Wealth Management Division Bank OCBC NISP(//rhs)
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
Sabtu
Klaim Asuransi, Permasalahan dan Solusinya
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
10 Perusahaan Asuransi Terbaik 2010
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
Asuransi Terbaik versi Infobank
Sepuluh kriteria itu adalah RBC, rasio likuiditas, rasio cadangan teknis dengan aktiva lancar, rasio cadangan premi dengan premi retensi sendiri, perubahan pendapatan premi bruto, rasio premi retensi sendiri dengan modal sendiri, rasio investasi dengan cadangan teknis ditambah utang klaim, rasio beban klaim neto dengan premi neto, rasio beban pendapatan dengan pendapatan, dan rasio laba dengan rata-rata modal sendiri.
Demikian disampaikan oleh Direktur Biro Riset InfoBank Eko B. Supriyanto dalam acara Rating 130 Asuransi Tahun 2007 Versi InfoBank di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selas (3/6/2007).
Berdasarkan kriteria tersebut, maka perusahaan yang mendapat predikat “sangat bagus” dengan premi bruto Rp 1 triliun ke atas antara lain pertama PT Prudential Life Insurance, kedua Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, dan ketiga PT Asuransi Jiwa Sinarmas.
Lalu untuk perusahaan asuransi jiwa dengan premi bruto Rp 200 miliar sampai Rp 1 triliun dengan predikat “sangat bagus” adalah pertama Asuransi Cigna, kedua AXA Financial Indonesia dan ketiga Astra CMG Life.
“Untuk yang premi brutonya di bawah Rp 200 miliar dan mendapat predikat “sangat bagus” adalah pertama Asuransi Takaful Keluarga, kedua Asuransi Jiwa Bumiarta Reksatama dan ketiga UOB Life-Sun Assurance,” tambah Eko.
Sementara itu, rating untuk perusahaan asuransi umum dengan premi Rp 200 miliar ke atas dan berpredikat “sangat bagus” antara lain pertama Asuransi Adira Dinamika, Zurich Insurance Indonesia, dan Asuransi Jasaraharja Putera.
Sedangkan yang premi brutonya Rp 50 miliar sampai dengan di bawah Rp 200 miliar dengan predikat “sangat bagus” adalah Tugu Kresna Pratama, Asuransi Samsung Tugu dan Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia.
“Untuk yang premi brutonya di bawah Rp 50 miliar dan preikat “sangat bagus” antara lain Asuransi Bhakti Bhayangkara, Arthagraha General Insurance dan Asuransi AIOI Indonesia,” tuturnya.
Dalam rating ini hanya ada satu perusahaan asuransi jiwa yang berpredikat tidak bagus, dan ada 9 perusahaan asuransi umum yang berpredikat tidak bagus.
“Tapi ada 3 perusahaan asuransi jiwa yang tidak mengeluarkan laporan keuangannya, sementara 5 perusahaan asuransi umum yang tidak mengeluarkan laporan keuangannya atau laporan keuangannya tidak lengkap,” tambahnya.
Menurutnya sebenarnya dari sisi portofolio investasi, perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia sudah semakin baik dalam strategi yang dipilihnya.
“Investasi dalam deposito oleh perusahaan asuransi sebesar 20,53 persen, lebih kecil dari investasi dalam saham dan obligasi yang sebesar 23,47 persen serta dalam surat berharga yang diterbitkan atau dijamin pemerintah sebesar 23,25 persen,” jelasnya.
Sedangkan reksadana mendapat kucuran investasi asuransi sebesar 13,9 persen, disusul oleh penyertaan langsung sebesar 3,3 persen. (dnl/qom)
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
Perusahaan Gurem, Berharap Diakuisisi Asing
"Bukan saja tak punya modal, asetnya pun di bawah dua atau tiga miliar rupiah," kata Sinaga, saat membawakan makalah pada seminar "Permasalahan Hukum dalam Industri Asuransi di Indonesia", yang digelar Falkultas Hukum Universitas Trisakti, Kamis di Jakarta. Selain Sinaga, seminar ini juga menghadirkan pembicara Nani W. Kaudin, SH dari Perhimpunan Ahli Hukum Asuransi (Pahai) dan Teti Marsaulina, SH, LLM dari Yayasan Lembaga Konsumen Asuransi Indonesia (YLKAI).
Padahal, menurutnya, berdasarkan ketentuan pemerintah, yakni Undang-undang No. 2/92 perusahaan asuransi wajib menyediakan modal setor awal minimal Rp 3 miliar. Bahkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 63/1999, modal setor awal sebesar Rp 100 miliar.
Menurut Sinaga, tujuan perusahaan asuransi gurem itu mempertahankan eksistensinya, berharap diakuisisi perusahaan asuransi raksasa asing.
Ia mencontohkan, sebuah perusahaan asuransi yang tidak disebut namanya, dengan aset Rp 3 miliar, ditawarkan 600 ribu dolar AS. "Jelas tidak laku," katanya.
"Kebijakan pemerintah sekarang beralih, dari perlindungan produsen menjadi perlindungan konsumen atau protection of policy holder," katanya. Bahkan, dalam revisi KMK No. 225/1993 disebutkan, sebuah perusahaan asuransi minimal memiliki satu tenaga ahli asuransi Indonesia, asuransi jiwa maupun umum (kerugian).
Asuransi Syariah
Menyinggung asuransi syariah, Sinaga mengungkapkan pengalamannya melakukan studi banding di Malaysia, yang jauh lebih maju bidang perasuransiannya dibanding Indonesia.
"Di sini, asuransi lazimnya tidak dibeli orang, melainkan dijual atau ditawarkan oleh agen. Tapi di Malaysia, luar biasa. Orang-orang berbondong-bondong membeli asuransi syariah," ujar Sinaga, yang mengaku peserta asuransi kerugian syariah.
Dibanding asuransi konvensional, tambah Sinaga, asuransi yang didasarkan pada hukum Islam ini memiliki kelebihan. Antara lain, kelebihan premi jika tidak ada klaim (zero claim) ditawarkan dalam tiga opsi, yakni dikembalikan lewat transfer, disedekahkan, atau dijadikan premi berikutnya pada saat perpanjangan masa asuransi. [Tma]
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
Kenapa Banyak Orang Merasa tidak Memerlukan Asuransi Jiwa?
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
Jumat
Kisah Nyata Seorang Dokter.
Kisah Nyata Seorang Dokter.
Seorang Dokter Muda yang mulai naik daun, Dia baru saja membeli sebuah Rumah kemudian mengubahnya menjadi klinik dan keluarganya tinggal dilantai satu. Dokter muda ini memiliki pernikahan yang bahagia dan dikaruniakan seorang putri.
Beberapa hari kemudian seorang Agent Asuransi membuat janji dengannya. Saat duduk dihadapannya si agent mengeluarkan selembar kertas dihadapannya lalu berkata "Dokter, dapatkah menuliskan tanggal kelahiran Anda?" ia menjawab, "Tentu!" lalu iya menuliskannya dikertas. Agent membalikan kertas tersebut sambil berkata "Dokter, dapatkah menuliskan tanggal kematian yang Anda inginkan?" Dokter terdiam dan tampak agak tersinggung dan berkata "Apa yang kau inginkan katakan sebenarnya? SIAPA yang mengetahui kapan seseorang akan meninggal dunia?" dengan nada yang sedikit tinggi..kemudian saya dengan cepat berkata, "maaf Dokter, saya hanyalah bercanda, memang tidak seorangpun yang mengetahui kapan akan meninggal, namun yang pasti jika saat itu tiba tidak seorangpun dapat menghidarinya. Sebenarnya, saya mendengar bahwa Anda baru membeli rumah ini dan saya datang untuk mengucapkan selamat pada Anda. Berapakah harga Anda membeli rumah ini?" Dokter menjawab, "Saya membelinya seharga Rp 1 milyard".
Dokter, jika terjadi sesuatu dengan Anda, jika mendadak Anda meninggal dunia, dapatkah istri Anda memperoleh penghasilan yang sama dengan penghasilan Anda saat ini untuk membayar cicilan rumah ini? ia menjawab pendek, "Tidak".
Dokter saya mempunyai program yang dapat membantu Anda dan keluarga jika terjadi sesuatu pada diri Anda, dan kami akan memastikan agar rumah yang dengan susah payah Anda beli ini tetap menjadi milik keluarga Anda, Apakah Anda ingin mendengarnya? ia menjawab, "silakan teruskan".
Kemudian saya memperlihatkan ilustrasi polis asuransi jiwa "Whole Life" atau seumur hidup dan ia membeli polis senilai Rp 1 milyard. Ia menandatangani formolir pengajuan asuransi jiwa dan membayar premi tahunan. Beberapa bulan kemudian, saya menerima telepon dari Dokter muda tersebut suaranya sangat lemah dan ternyata sang Dokter sedang sekarat di vonis hidupnya kira-kira tinggal 3 bulan saja karena terkena kanker paru-paru. Sang Dokter berkata, "saya menghubungi anda untuk berterima kasih karena telah menunjukkan jalan melindungi keuangan keluarga saya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika anda tidak datang dan menawarkan program asuransi kepada saya".
Setelah kematiannya, saya diberikan sebuah surat wasiat ternyata sang Dokter muda tersebut memasukan nama si Agent tersebut dalam wasiatnya. Isi surat wasiat itu menyampaikan, "Adalah hal yang mudah untuk menasehati orang lain agar menjalani kehidupan dengan bahagia dan jangan mencemaskan tentang penyakitnya, tetapi pada saat itu terjadi pada diri Anda sendiri, ternyata hal itu tidak mungkin dilakukan".
pada akhir suratnya, "saya sungguh sangat berterima kasih kepada anda karena menjual polis asuransi jiwa kepada saya, jika bukan karena polis ini semua aset milik saya akan hilang satu per satu, karena polis ini telah menyelamatkan aset yang paling berharga yaitu keluarga saya, sekali lagi saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada anda karena telah membuat saya membeli polis ini".
Saya sangat terharu dan sang Dokter menjadi Inspirasi bagi diri saya, bahwa saya harus bekerja lebih keras lagi untuk memberikan yang terbaik untuk setiap keluarga sebuah perlindungan yang sudah seharusnya mereka miliki. Tapi apakah yang dapat saya lakukan seorang diri ? waktu saya terbatas, itulah sebabnya saya membutuhkan Anda semua untuk bergabung dengan saya dan bersama-sama kita dapat menyediakan keamanan financial bagi setiap keluarga di negara kita yang tercinta INDONESIA.Seorang Dokter Muda yang mulai naik daun, Dia baru saja membeli sebuah Rumah kemudian mengubahnya menjadi klinik dan keluarganya tinggal dilantai satu. Dokter muda ini memiliki pernikahan yang bahagia dan dikaruniakan seorang putri.
Beberapa hari kemudian seorang Agent Asuransi membuat janji dengannya. Saat duduk dihadapannya si agent mengeluarkan selembar kertas dihadapannya lalu berkata "Dokter, dapatkah menuliskan tanggal kelahiran Anda?" ia menjawab, "Tentu!" lalu iya menuliskannya dikertas. Agent membalikan kertas tersebut sambil berkata "Dokter, dapatkah menuliskan tanggal kematian yang Anda inginkan?" Dokter terdiam dan tampak agak tersinggung dan berkata "Apa yang kau inginkan katakan sebenarnya? SIAPA yang mengetahui kapan seseorang akan meninggal dunia?" dengan nada yang sedikit tinggi..kemudian saya dengan cepat berkata, "maaf Dokter, saya hanyalah bercanda, memang tidak seorangpun yang mengetahui kapan akan meninggal, namun yang pasti jika saat itu tiba tidak seorangpun dapat menghidarinya. Sebenarnya, saya mendengar bahwa Anda baru membeli rumah ini dan saya datang untuk mengucapkan selamat pada Anda. Berapakah harga Anda membeli rumah ini?" Dokter menjawab, "Saya membelinya seharga Rp 1 milyard".
Dokter, jika terjadi sesuatu dengan Anda, jika mendadak Anda meninggal dunia, dapatkah istri Anda memperoleh penghasilan yang sama dengan penghasilan Anda saat ini untuk membayar cicilan rumah ini? ia menjawab pendek, "Tidak".
Dokter saya mempunyai program yang dapat membantu Anda dan keluarga jika terjadi sesuatu pada diri Anda, dan kami akan memastikan agar rumah yang dengan susah payah Anda beli ini tetap menjadi milik keluarga Anda, Apakah Anda ingin mendengarnya? ia menjawab, "silakan teruskan".
Kemudian saya memperlihatkan ilustrasi polis asuransi jiwa "Whole Life" atau seumur hidup dan ia membeli polis senilai Rp 1 milyard. Ia menandatangani formolir pengajuan asuransi jiwa dan membayar premi tahunan. Beberapa bulan kemudian, saya menerima telepon dari Dokter muda tersebut suaranya sangat lemah dan ternyata sang Dokter sedang sekarat di vonis hidupnya kira-kira tinggal 3 bulan saja karena terkena kanker paru-paru. Sang Dokter berkata, "saya menghubungi anda untuk berterima kasih karena telah menunjukkan jalan melindungi keuangan keluarga saya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika anda tidak datang dan menawarkan program asuransi kepada saya".
Setelah kematiannya, saya diberikan sebuah surat wasiat ternyata sang Dokter muda tersebut memasukan nama si Agent tersebut dalam wasiatnya. Isi surat wasiat itu menyampaikan, "Adalah hal yang mudah untuk menasehati orang lain agar menjalani kehidupan dengan bahagia dan jangan mencemaskan tentang penyakitnya, tetapi pada saat itu terjadi pada diri Anda sendiri, ternyata hal itu tidak mungkin dilakukan".
pada akhir suratnya, "saya sungguh sangat berterima kasih kepada anda karena menjual polis asuransi jiwa kepada saya, jika bukan karena polis ini semua aset milik saya akan hilang satu per satu, karena polis ini telah menyelamatkan aset yang paling berharga yaitu keluarga saya, sekali lagi saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada anda karena telah membuat saya membeli polis ini".
Saya sangat terharu dan sang Dokter menjadi Inspirasi bagi diri saya, bahwa saya harus bekerja lebih keras lagi untuk memberikan yang terbaik untuk setiap keluarga sebuah perlindungan yang sudah seharusnya mereka miliki. Tapi apakah yang dapat saya lakukan seorang diri ? waktu saya terbatas, itulah sebabnya saya membutuhkan Anda semua untuk bergabung dengan saya dan bersama-sama kita dapat menyediakan keamanan financial bagi setiap keluarga di negara kita yang tercinta INDONESIA.
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
Pendidikan Tinggi Tidak Menjamin Siap Kerja
Berdasarkan data survei angkatan kerja (sakernas) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2010, jumlah TPT berpendidikan terendah yaitu Sekolah Dasar (SD) tercatat sebesar 3,71 persen. Namun, TPT untuk pendidikan tertinggi yaitu Universitas tercatat sebesar 14,24 persen.
Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Wendy Hartanto menyatakan fenomena tersebut membuktikan bahwa pendidikan rendah lebih mudah bekerja dibanding pendidikan yang lebih tinggi karena mereka cenderung lebih memilih.
Namun, masalah di sini adalah jenis pekerjaan bagi masyarakat berpendidikan rendah tidak mampu menghasilkan pendapatan yang layak. Mereka dikatakan bekerja apabila telah melakukan suatu pekerjaan dan mendapatkan penghasilan setidaknya selama tujuh jam dalam seminggu secara berturut-turut.
"Yang berpendidikan SD itu gampang sekali mencari kerja, contohnya dia mau jadi apa saja, seperti jadi tukang pikul di pasar. Kalau yang pendidikan tinggi banyak sekali yang nganggur karena mereka cenderung pilih-pilih mana yang cocok," ujarnya dalam Workshop Wartawan 2010 'Membawa Statistik Lebih Dekat ke Masyarakat' di Hotel Golden Flower, Bandung, Sabtu (13/11/2010).
Dia pun menuturkan, fenomena meningkatnya pendidikan masyarakat ini terutama di pedesaan menjadi suatu permasalahan sendiri dalam menciptakan pengangguran. Pasalnya, semakin tinggi pendidikan masyarakat di pedesaan juga mengancam sektor pertanian, karena mereka menjadi enggan untuk menjadi petani.
"Meningkatnya pendidikan masyarakat di pedesaan itu menjadi problem lapangan kerja di pertanian, karena tidak terisi. Jadi biaya pertanian semakin tinggi," jelasnya.
Dengan semakin banyaknya pengangguran yang berpendidikan tinggi, semestinya menjadi tugas pemerintah untuk bisa menangkap sumber daya manusia (SDM) yang tersedia dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak, tentunya harus juga dibantu oleh pihak swasta.
Selain itu, perguruan tinggi juga harus mampu menangkap peluang kerja seperti apa yang diperlukan di dunia luar sehingga mampu mempersiapkan lulusan yang siap bekerja.
Wendy pun menuturkan bahwa banyaknya orang berpendidikan tinggi yang sudah bekerja namun tidak sesuai dengan klasifikasi yang semestinya. Sehingga yang sangat mengkhawatirkan adalah kondisi over qualified di mana seorang berpendidikan universitas rela melakukan pekerjaan untuk level SMA demi bekerja.
"Ya contohnya seperti pekerjaan teller bank. Banyak yang pendidikannya Sarjana, tapi sebenarnya kerjanya level SMA, jadinya over qualified," tandasnya.
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
Kamis
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
BAGI NASABAH
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ketentuan | Peta situs © 2009 Prudential Indonesia |
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
PRODUK DAN DANA PRUlink
| ||
Ketentuan | Peta situs © 2009 Prudential Indonesia |
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.